Satelit9.info Myanmar-Banjir dan longsor di Myanmar memapar sedikitnya 200 ribu orang dengan korban tewas mencapai 46 jiwa, demikian dikatakan Kementerian Kesejahteraan Sosial, Bantuan dan Transmigrasi. Empat wilayah di negara tersebut telah dinyatakan sebagai darurat bencana karena musim hujan menimbulkan banjir dan longsor. Masih banyak wilayah yang belum mendapat bantuan karena akses terhalang air atau jalan yang rusak berat. Setelah mendapat kritik pedas dari pers dan media sosial, pemerintah mengaku kurang tanggap dengan bencana dengan terlambat mengirim bantuan. Pada Senin malam, melalui halaman Facebook Kementerian Informasi Myanmar mempostingkan permohonan bantuan kepada badan-badan khusus PBB dan negara donor untuk mengirimkan bantuan untuk korban banjir. Permintaan yang sama juga diterbitkan di koran-koran setempat pada hari Selasa ini. Kepada Reuters, Menteri Informasi, Ye Htut mengatakan, “Kami akan bekerja sama dan meminta bantuan dunia internasional. Kami telah menghubungi negara-negara dan organisasi donor yang mungkin bisa memberikan bantuan.” Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) mengatakan mereka sedang meningkatkan bantuan darurat untuk para korban. Mereka memastikan Program Pangan Dunia memulai pengiriman bahan makanan untuk 47.800 korban, yang akan ditingkatkan hingga mencapai 150 ribu. Sementara itu, Unicef telah mulai mendistribusikan alat pemurni air dan kesehatan, dan dalam waktu dekat Unicef akan meminta dana tambahan kepada PBB. Menurut media milik negara, pemerintah Myanmar hingga saat ini telah mengeluarkan dana bantuan darurat mencapai 1,2 juta dollar Amerika Serikat atau sekitar 16,2 miliar rupiah.
0 Post a Comment: