Monday, December 7, 2015

Biaya Membengkak Korban KRL vs Metromini Terpaksa Keluar RS

Biaya Membengkak Korban KRL vs Metromini Terpaksa Keluar RS

Satelit9.info Jakarta - Marfudin (50), korban kecelakaan metromini dengan kereta rel listrik memilih pulang ke kampung halamannya di Bojong, Sukabumi, Jawa Barat. Keluarga terpaksa memulangkan Marfudin karena terpentok biaya. Marfudin mengalami patah tulang terbuka di kedua kakinya. Pihak RS Atmajaya, Pluit, Jakarta Utara menyarankan Marfudin dirawat intensif. Namun, pihak keluarga bersikeras membawa pulang Marfudin. Humas RS Atmajaya Suranto mengatakan, Marfudin keluar dari rumah sakit sekitar pukul 11.30 WIB. Pihak keluarga membawa Marfudin karena tak mampu membayar biaya perawatan dan operasi yang berkisar Rp70 sampai Rp80 juta. Sementara, Marfudin hanya mendapat uang santunan dari Jasa Raharja Rp10 juta."Biaya operasi kan tidak murah. Karena tidak ada biaya, mereka terpaksa bawa pulang pasien. Katanya mau berobat lternatif saja di kampung," kata Suranto di RS Atmajaya, Pluit, Jakarta Utara, Senin (7/12/2015). Selain Marfudin, korban kecelakaan lainnya yang telah dibawa pulang lebih dulu ialah Slamet Muzaki. Warga Dukuh Benda, Tegal, Jawa Tengah ini sudah dibawa pulang sejak Minggu (7/12/2015) sekitar pukul 20.30 WIB. "Keadaan Slamet sudah cukup baik. Ia mengalami luka-luka dibagian lengan dan sudah boleh pulang," terang Suranto. Sementara, Sunarti warga Tanah sereal, Jakarta Barat dirujuk ke RS Tarakan. Dua pasien lainnya, Elimah (19) dan Wahyu (40) meninggal dunia. Tabrakan maut yang melibatkan metromini 80 dan kereta rel listrik nomor 1528 terjadi Minggu 6 Desember sekitar pukul 08.48 WIB menewaskan 18 orang

0 Post a Comment: